Kenya DVB-T2 akan beralih ke udara bebas
Tiga rumah media yang stasiun TV-nya dimatikan tiga pekan lalu merilis pernyataan yang menjanjikan stasiun TV itu akan kembali mengudara mulai Kamis. 5th, efektif mengakhiri pemadaman listrik yang dialami warga Kenya selama ini.
NTV secara khusus memposting di halaman Facebook-nya memberi tahu pemirsa bagaimana mereka dapat mengakses kontennya saat beralih ke digital. Demikian dikatakan stasiun TV grup media Nation:
Untuk menonton NTV, QTV mulai besok Kamis tanggal 5 2015 di 6:50sore, pastikan Anda memiliki keduanya:
– SEBUAH gratis ke Air DVB-T2, MPEG 4 set top box yang sesuai
– Atau TV digital terintegrasi (idTV) yang merupakan TV digital dengan built-in penyetem DVB-T2.
– Atau dongle USB DVB-T2s yang merupakan receiver digital yang digunakan untuk menerima sinyal TV digital pada komputer/laptop.
Anda tidak perlu membayar bulanan untuk menonton stasiun TV gratis.
Namun, Direktur Komunikasi Digital di Kantor Presiden, Dennis Itumbi, telah memposting pernyataan yang dia sebut fakta, bertentangan dengan apa yang dikatakan NTV dan stasiun TV lainnya tentang mengudara mulai besok.
Itumbi mengatakan keempat stasiun TV itu akan tayang baik melalui Signet maupun PANG, tidak seperti apa yang mereka katakan melalui media sosial.
Itumbi menambahkan DNA itu, perusahaan yang dimaksudkan untuk menyediakan layanan digital ke tiga rumah media bukanlah perusahaan terdaftar dan satu-satunya penyedia layanan digital yang diakui adalah PANG dan Signet.
Dia berkata:
FAKTA: 1. ADN belum menjadi entitas penyiaran terdaftar dan belum menyerahkan dokumen untuk tujuan lisensi. #DigitalMigration
2: Analog benar-benar dimatikan di Nairobi. @ntvkenya dan rumah media lainnya hanya akan kembali ke platform Digital
3: @ntvkenya & rumah media lainnya akan dibawa oleh Pang atau Signet, satu-satunya Distributor Sinyal Siaran yang terdaftar
Fakta keras kepala. Putar tidak mengubahnya.
Sumber: http://www.ghafla.co.ke/news/tv/item/30814-who-is-fooling-who-dennis-itumbi-contradicts-the-3-media-houses-statement-about-going-back-to-air
Penulis: Edward Chweya